Inilah wajah siswa-siswi Kelas VIII F SMP N 6 Salatiga Tahun Ajaran 2010-2011. awal saya diberi tugas sebagai walikelas.
Rabu, 15 Juni 2011
Selasa, 14 Juni 2011
Al Khawarizmi
Published :
20.29
Author :
Belajar Matematika
Al-Khowarizmi
(780-850 M)
Abu Musa al-Khowarizmi lahir di Khiran, al-Khwarizm, Uzbekistan dan wafat di kota 1001 malam, Baghdad. Aljabar sering dilekatkan dengan nama Ibnu Musa al-Khowarizmi. Gandz dalam “The Source of Al-Khwarizmi’s algebra” menyebut bahwa al-Khowarizmi adalah “Bapak aljabar”. Boyer dalam “A history of mathematics” menulis: “Diophantus sometimes is called “the father of algebra”, but this title more appropriately belongs to al-Khowarizmi”.
Abu Musa al-Khowarizmi menyusun karya aljabar “Hisab al-Jabr wal-Muqabala” yang selama berabad-abad digunakan di Timur maupun Barat, di mana kitab asli berbahasa Arabnya telah lama hilang. Terjemahan yang termasyur oleh Gerard de Cremona yaitu De Jebra et Almucabala, sebelumnya ada terjemahan Liber Algebras et Almucabala oleh Robert de Chester, dan lain-lain.
Di dalam terjemahan karya al-Khowarizmi tersebut terdapat 6 bab yang berisi 6 bentuk persamaan aljabar yang kesemuanya dibentuk dari 3 kuantitas, yaitu akar (x), kuadrat (x2), dan bilangan. Keenam bentuk persamaan yang diberikan itu menunjukkan semua kemungkinan yang ada untuk bentuk persamaan linier dan kuadrat yang memiliki akar positif.
Selain secara aljabar, al-Khowarizmi juga memberikan penyelesaian secara geometri dengan membuat
diagram geometris. Salah satu contohnya untuk persamaan kuadrat x2 + 10x = 39 (lihat gambar). Lewat sebuah karya aritmetikanya, yaitu Liber Argoritum atau Algorismi de Numero Indorum (arabnya : Al-Jami’ wa at-Tafriq bil Hisab al-Hind) diperkenalkan angka-angka Hindu-Arab untuk pertama kali ke Eropa beserta sistem desimal.
Ia berjasa dalam merintis dan memelopori perhitungan dengan angka nol (bahasa Inggris: chiper, yang berasal dari bahasa arab sifr) dan sistem desimal. Karena pengkajiannya yang analitis dalam karya-karyanya, namanya menjadi suatu istilah “algoritma”.
Selain karya yang telah disebutkan, terdapat pula karya lain yang terkenal yaitu Trattati d’Arithmetica, terjemahan Prince Boncompagni, yang membahas soal-soal hitungan dan asal-asul angka serta sejarah angka-angka yang sekarang kita gunakan. Di dalam buah penanya, ia menulis beberapa rumus trigonometri dan menyusun daftar perhitungannya, juga dibahas penyelesaian-penyelesaian analitis untuk persamaan linier dan kuadrat. Tokoh ini sering dikaitkan dengan teorema “The Casting Out 9`s“ juga pemecahan aproksimasi suatu persamaan aljabar.
Sebagai astronom, al-Khowarizmi juga menyusun Zij (daftar astronomi) yang sangat populer pada saat itu dan berisi nilai-nilai sinus dan tangens. Dia pun mempersiapkan sebuah peta bumi bersama-sama ilmuwan lain.
(780-850 M)
Abu Musa al-Khowarizmi lahir di Khiran, al-Khwarizm, Uzbekistan dan wafat di kota 1001 malam, Baghdad. Aljabar sering dilekatkan dengan nama Ibnu Musa al-Khowarizmi. Gandz dalam “The Source of Al-Khwarizmi’s algebra” menyebut bahwa al-Khowarizmi adalah “Bapak aljabar”. Boyer dalam “A history of mathematics” menulis: “Diophantus sometimes is called “the father of algebra”, but this title more appropriately belongs to al-Khowarizmi”.
Abu Musa al-Khowarizmi menyusun karya aljabar “Hisab al-Jabr wal-Muqabala” yang selama berabad-abad digunakan di Timur maupun Barat, di mana kitab asli berbahasa Arabnya telah lama hilang. Terjemahan yang termasyur oleh Gerard de Cremona yaitu De Jebra et Almucabala, sebelumnya ada terjemahan Liber Algebras et Almucabala oleh Robert de Chester, dan lain-lain.
Di dalam terjemahan karya al-Khowarizmi tersebut terdapat 6 bab yang berisi 6 bentuk persamaan aljabar yang kesemuanya dibentuk dari 3 kuantitas, yaitu akar (x), kuadrat (x2), dan bilangan. Keenam bentuk persamaan yang diberikan itu menunjukkan semua kemungkinan yang ada untuk bentuk persamaan linier dan kuadrat yang memiliki akar positif.
Selain secara aljabar, al-Khowarizmi juga memberikan penyelesaian secara geometri dengan membuat
diagram geometris. Salah satu contohnya untuk persamaan kuadrat x2 + 10x = 39 (lihat gambar). Lewat sebuah karya aritmetikanya, yaitu Liber Argoritum atau Algorismi de Numero Indorum (arabnya : Al-Jami’ wa at-Tafriq bil Hisab al-Hind) diperkenalkan angka-angka Hindu-Arab untuk pertama kali ke Eropa beserta sistem desimal.
Ia berjasa dalam merintis dan memelopori perhitungan dengan angka nol (bahasa Inggris: chiper, yang berasal dari bahasa arab sifr) dan sistem desimal. Karena pengkajiannya yang analitis dalam karya-karyanya, namanya menjadi suatu istilah “algoritma”.
Selain karya yang telah disebutkan, terdapat pula karya lain yang terkenal yaitu Trattati d’Arithmetica, terjemahan Prince Boncompagni, yang membahas soal-soal hitungan dan asal-asul angka serta sejarah angka-angka yang sekarang kita gunakan. Di dalam buah penanya, ia menulis beberapa rumus trigonometri dan menyusun daftar perhitungannya, juga dibahas penyelesaian-penyelesaian analitis untuk persamaan linier dan kuadrat. Tokoh ini sering dikaitkan dengan teorema “The Casting Out 9`s“ juga pemecahan aproksimasi suatu persamaan aljabar.
Sebagai astronom, al-Khowarizmi juga menyusun Zij (daftar astronomi) yang sangat populer pada saat itu dan berisi nilai-nilai sinus dan tangens. Dia pun mempersiapkan sebuah peta bumi bersama-sama ilmuwan lain.
Tokoh
Published :
18.27
Author :
Belajar Matematika
Al Kashi
Al Khawarizmi
Apollonius
Archimedes
At-Tusi
Bhaskara
Cantor
Cardano
Cauchy
Cayley
Descartes
Euclid
Euler
Fermat
Fibonacci
Gauss
Godel
Hilbert
Pythagoras
Soichiro Honda
Yang Hui
Al Khawarizmi
Apollonius
Archimedes
At-Tusi
Bhaskara
Cantor
Cardano
Cauchy
Cayley
Descartes
Euclid
Euler
Fermat
Fibonacci
Gauss
Godel
Hilbert
Pythagoras
Soichiro Honda
Yang Hui
Al Kashi
Published :
18.25
Author :
Belajar Matematika
Al-Kashi(1380-1429 M)
Sejarawan Jerman, Lucky, mengakui dalam “Sejarah Matematika” (1948) bahwa penemuan pecahan desimal harus dinisbatkan kepada ilmuwan matematika muslim terkenal, Ghiyatthuddin Jamshid Mas`ud al Kasyi (atau al-Kashi) yang wafat tahun 1436 M. Penemuan pecahan desimal termasuk penemuan yang terbesar dalam matematika, setelah penemuan bilangan nol. al-Kasyi berasal dari Persia (Iran) sedang ibunya dari Arab. Beliau meninggal di kota Samarkhan (Uzbekistan) pada 19 Ramadhan 832 H atau bertepatan dengan tanggal 22 Juni 1429 M.
Satu-satunya teks pertama yang mengenalkan tentang pecahan-pecahan desimal (Kusur a`shariyya) adalah “al-Fawahid al-Bahiya fil Kawaid al-Hisabiyya” atau lebih dikenal sebagai “Malakat Jamshid” karya al Kasyi. Sebenarnya jika ditilik lebih jauh, pecahan-pecahan desimal pertama kali dibicarakan oleh Abu al-Hasan Ahmad al-Iqlidesi, juga oleh Sama’wl al-Maghrabi. Akan tetapi orang yang membahasnya secara cermat, lengkap dan tuntas dalam susunan yang diterima sampai kini adalah al-Kasyi.
Dalam “Ar-Risalah al-Muhithah” ia berhasil menemukan nilai bilangan pi (π) yaitu perbandingan antara keliling sebarang lingkaran dengan diameternya, hingga 16 tempat desimal. Ini suatu pekerjaan yang sulit dalam masanya (200 tahun kemudian baru diungguli oleh van Ceulen dengan 20 desimal). Bilangan pi itu, ia lambangkan dengan huruf Arab yang dibaca “tho” dan dua kali nilainya sama dengan 6,283185071795865. Selain dalam desimal, dinyatakannya juga dalam seksagesimal. Dengan keahliannya dalam hitung berhitung, ia juga sampai pada nilai pendekatan untuk sin 10 secara sangat dekat pada bukunya The Treatise on The Chord dan Sine. Juga dengan merumuskan deret bilangan berpangkat empat.
Al-Kasyi pernah menetap di Samarkhan atas undangan Ulugh Beg dan bekerja di obsevatorium bersama Qadi Zada serta menyusun tabel-tabel astronomi yang disebut dengan Khaqani Zij. Pada tahun 830 H atau 2 Maret 1427 M berhasil menyelesaikan sebuah karya lain, “Miftah al-Hisab” yang didalamnya disuguhkan antara lain solusi soal-soal aritmetika, cara mencabut akar berpangkat yang diformulasikan kembali oleh Ruffini dan Horner, menghitung segitiga “Pascal”, kaidah-kaidah transformasi dari suatu sistem bilangan ke sistem bilangan yang lainnya, serta masalah-masalah trigonometri dan aljabar yang lain secara detail.
Matematikawan ini juga terkenal dengan hasil kajian dan kerjanya dalam lapangan astronomi, seperti sebuah karya buku astronomi berjudul “Risalah Kamatiyya” atau “Sullam al-Sama” yang menjadi karya unggulan yang diselesaikan tahun 809 H atau 1407 M. Juga karyanya, “Nuzhah al-Haqa”iq” yang terdiri atas 2 jilid, di mana di dalamnya ia membuktikan bahwa orbit planet-planet berbentuk oval (bulat telur) bukannya lingkaran dan tidak mirip ellips.
Sejarawan Jerman, Lucky, mengakui dalam “Sejarah Matematika” (1948) bahwa penemuan pecahan desimal harus dinisbatkan kepada ilmuwan matematika muslim terkenal, Ghiyatthuddin Jamshid Mas`ud al Kasyi (atau al-Kashi) yang wafat tahun 1436 M. Penemuan pecahan desimal termasuk penemuan yang terbesar dalam matematika, setelah penemuan bilangan nol. al-Kasyi berasal dari Persia (Iran) sedang ibunya dari Arab. Beliau meninggal di kota Samarkhan (Uzbekistan) pada 19 Ramadhan 832 H atau bertepatan dengan tanggal 22 Juni 1429 M.
Satu-satunya teks pertama yang mengenalkan tentang pecahan-pecahan desimal (Kusur a`shariyya) adalah “al-Fawahid al-Bahiya fil Kawaid al-Hisabiyya” atau lebih dikenal sebagai “Malakat Jamshid” karya al Kasyi. Sebenarnya jika ditilik lebih jauh, pecahan-pecahan desimal pertama kali dibicarakan oleh Abu al-Hasan Ahmad al-Iqlidesi, juga oleh Sama’wl al-Maghrabi. Akan tetapi orang yang membahasnya secara cermat, lengkap dan tuntas dalam susunan yang diterima sampai kini adalah al-Kasyi.
Dalam “Ar-Risalah al-Muhithah” ia berhasil menemukan nilai bilangan pi (π) yaitu perbandingan antara keliling sebarang lingkaran dengan diameternya, hingga 16 tempat desimal. Ini suatu pekerjaan yang sulit dalam masanya (200 tahun kemudian baru diungguli oleh van Ceulen dengan 20 desimal). Bilangan pi itu, ia lambangkan dengan huruf Arab yang dibaca “tho” dan dua kali nilainya sama dengan 6,283185071795865. Selain dalam desimal, dinyatakannya juga dalam seksagesimal. Dengan keahliannya dalam hitung berhitung, ia juga sampai pada nilai pendekatan untuk sin 10 secara sangat dekat pada bukunya The Treatise on The Chord dan Sine. Juga dengan merumuskan deret bilangan berpangkat empat.
Al-Kasyi pernah menetap di Samarkhan atas undangan Ulugh Beg dan bekerja di obsevatorium bersama Qadi Zada serta menyusun tabel-tabel astronomi yang disebut dengan Khaqani Zij. Pada tahun 830 H atau 2 Maret 1427 M berhasil menyelesaikan sebuah karya lain, “Miftah al-Hisab” yang didalamnya disuguhkan antara lain solusi soal-soal aritmetika, cara mencabut akar berpangkat yang diformulasikan kembali oleh Ruffini dan Horner, menghitung segitiga “Pascal”, kaidah-kaidah transformasi dari suatu sistem bilangan ke sistem bilangan yang lainnya, serta masalah-masalah trigonometri dan aljabar yang lain secara detail.
Matematikawan ini juga terkenal dengan hasil kajian dan kerjanya dalam lapangan astronomi, seperti sebuah karya buku astronomi berjudul “Risalah Kamatiyya” atau “Sullam al-Sama” yang menjadi karya unggulan yang diselesaikan tahun 809 H atau 1407 M. Juga karyanya, “Nuzhah al-Haqa”iq” yang terdiri atas 2 jilid, di mana di dalamnya ia membuktikan bahwa orbit planet-planet berbentuk oval (bulat telur) bukannya lingkaran dan tidak mirip ellips.
Kelas VIII
Published :
18.15
Author :
Belajar Matematika
- Evaluasi KD 1.1 Melakukan Operasi Aljabar
- Evaluasi KD 1.2 Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya
- Evaluasi KD 1.3, 1.4, dan 1.5 Relasi dan Fungsi
- Evaluasi KD 1.6 Menentukan gradien, persamaan dan grafik garis lurus
Perbaikan Semester Gasal
Kelas VIII
Published :
18.10
Author :
Belajar Matematika
Latihan Soal Matematika Kelas VIII SMP
1. Faktorisasi Aljabar
2. Relasi dan Fungsi
3. Persamaan Garis Lurus
4. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
5. Teorema Pythagoras
6. Lingkaran
7. Garis Singgung Lingkaran
8. Kubus dan Balok
9. Bangun Ruang Sisi Datar
1. Faktorisasi Aljabar
2. Relasi dan Fungsi
3. Persamaan Garis Lurus
4. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
5. Teorema Pythagoras
6. Lingkaran
7. Garis Singgung Lingkaran
8. Kubus dan Balok
9. Bangun Ruang Sisi Datar
Senin, 13 Juni 2011
Published :
21.43
Author :
Belajar Matematika
Profil
Published :
21.41
Author :
Belajar Matematika
Profil
Nama : Muhamad Nurul Huda
TTL : Grobogan, 3 Juli 1982
Alamat : Pulutan RT 1 RW 1 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga
Pendidikan :
- TK Dharma Wanita Desa Kedung Wungu Lulus 1988
- SD Negeri Kedung Wungu 1 Lulus 1994
- SD Negeri 2 Tegowanu Lulus 1997
- SMU Negeri 1 Godong (dulu SMA Mrapen) Lulus 2000
- Diploma II Pendidikan Guru Agama STAIN Salatiga Lulus 2002
- Strata 1 Pendidikan Matematika Konsentrasi Pendidikan Dasar Universitas Negeri Semarang Lulus 2005
Pengalaman :
- Mengajar Komputer di LPK CITRA NUSANTARA Gubug Grobogan Tahun 1999
- Mengajar di SD Negeri Salatiga 01 (Guru Kelas, Pramuka, Komputer) Tahun 2002 - 2010
- Mengajar Komputer di SD Negeri Dukuh 04 Tahun 2008 - 2009
- Pembina Pramuka di SD Negeri Suruh 02 Tahun 2002 - 2003
- Pembina Pramuka di SD Negeri Pulutan 02 Tahun 2005 - 2006
- Mengajar Matematika di SMP Negeri 6 Salatiga Tahun 2010 - sekarang
- Mengajar di Bimbingan Belajar Prisma Permata Tahun 2003 - sekarang
- Mengajar di Bimbingan Belajar PRIMAGAMA Salatiga Tahun 2011
Istri : Siti Komsah
Anak : Dina Aulia Fauziyah El Huda
Hobi : Membaca, Traveling, and ...
Langganan:
Postingan (Atom)
Mengenai Saya
Pengikut
Diberdayakan oleh Blogger.
DAFTAR ISI BLOG
Total Tayangan Halaman
Selamatkan Bumi
Chat Yuuk...
Archive
Labels
- Blognya Mas Huda (1)